Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

SEPUTAR INFORMASI SEKOLAH

Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen

SMA Negeri 1 Bireuen menggelar kegiatan Yasinan, Zikir serta Doa yang dilaksanakan pada hari jumat pagi,  Acara ini berlangsung khidmat yang diikuti oleh seluruh dewan guru dan staff tata Usaha serta para Siswa siswi Kelas X, XI dan XII di Halaman SMA Negeri 1 Bireuen dipimpin Oleh Pembina Osis SMA Negeri 1 Bireuen Bapak Rizal Fuadi, S.Pd.I diisi dengan tausiah singkat Oleh Bripka Rahmad Hidayat salah seorang personil Satlantas Polres Bireuen dikenal dengan Polisi Meupep Pep Bireuen dengan judul : Berbuat Baiklah Kepada Ibu dan Bapak Mu Selagi Masih Ada Kesempatan.

Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen

Perintah berbakti pada orang tua ditulis dalam Al Quran surat Al Isra ayat 23

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "AH" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Allah telah memerintahkan kepada umatnya untuk berbakti kepada kedua orang tua. Taat kepada Allah berbanding lurus dengan berbakti kepada orang tua. Perintah Allah untuk kita berbakti kepada orang tua. Orang tua adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan anaknya.

 “Ibu telah melahirkan ke dunia, merawat, menjaga hingga kita menjadi dewasa. mereka sudah menghadirkan kita ke dunia, lantas apa yang bisa kita hadirkan untuk orang tua kita,” kata Bripka Rahmat Hidayat dalam Tausiahnya Jumat, 21 Oktober 2022 di Halaman SMA Negeri 1 Bireuen. Bukan harta, pangkat, jabatan yang membuat orang tua bahagia. Justru dengan pangkat, harta dan jabatan itu membuat anak jauh dari kedua orang tuanya.

Upaya orang tua dalam membesarkan anaknya tidak hanya sebatas dari sisi materi, tapi pertumbuhan anak dari bayi hingga dewasa diiringi dengan doa. “Doa ibu dan Bapak untuk kesuksesan anaknya sama dengan doa Nabi untuk umatya,” jelasnya. Pendidikan pertama yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak yakni pendidikan orang tuanya. Oleh sebab itu, sejak kecil ajarkanlah kepada anak bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tua.

Sebagai anak berikanlah kebahagian kepada kedua orang tua kita. Karena itu jauh lebih berharga dari harta yang diberikan kepadanya. Mumpung mereka (orang tua) masih ada, bahagiakan mereka,”

Faedah Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Berbakti kepada kedua orang tua membuahkan banyak keutamaan. Berikut ini beberapa faedah berbakti kepada kedua orang tua:

  1. Dikabulkannya doa (sebagaimana kisah yang telah disebutkan).
  2. Sebab dihapuskannya dosa besar.
    Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu ‘alaih wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah melakukan dosa besar. Apakah ada taubat untukku?” Nabi bertanya, “Apakah engkau memiliki seorang ibu?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak.” Nabi bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki seorang bibi?” Ia menjawab, “Ya. “ Nabi bersabda, “Berbaktilah kepadanya.” (HR. Ibnu Hibban)
  3. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan penyebab keberkahan dan bertambahnya rezeki.
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad)
  4. Barangsiapa yang berbakti kepada bapak ibunya maka anak-anaknya akan berbakti kepadanya, dan barangsiapa yang durhaka kepada keduanya maka anak-anaknya pun akan durhaka pula kepadanya.
    Tsabit Al-Banany mengatakan, “Aku melihat seseorang memukul bapaknya di suatu tempat. Maka dikatakan kepadanya, ‘Apa-apaan ini?’ Sang ayah berkata, ‘Biarkanlah dia. Sesungguhnya dulu aku memukul ayahku pada bagian ini maka aku diuji Allah dengan anakku sendiri, ia memukulku pada bagian ini. Berbaktilah kalian kepada orang tua kalian, niscaya anak-anak kalian akan berbakt kepada kalian.’”
  5. Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, murka Allah pada murka orang tua.
  6. Diterimanya amal.
    Sesorang yang berbakti kepada kedua orang tua maka amalnya akan diterima. Diterimanya amal akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Kalau aku tahu bahwasanya aku punya shalat yang diterima, pasti aku bersandar kepada hal itu. Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya, sesungguhnya Allah menerima amalnya.”

Saat Bripka Rahmat Hidayat meminta diantara  Siswa-siswi yang tidak mempunyai Ibu dan Bapak, Suasana Halaman SMA Negeri 1 Bireuen Mulai hening yang hanya ada tatapan kosong yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh siswa dan siswi, hanya terdengar suara Bripka Rahmat Hidayat yang melanjutkan Tausiahnya.

Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen

Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen

 "Hari ini saya ingin Anda menghadirkan sosok perempuan mulia bernama Ibu ke tempat ini sekarang. Wajah yang tadi pagi Anda tidak sempat mencium tangannya, wajah yang tadi pagi mungkin Anda membentaknya.

 Ibu yang malam tadi tanpa Anda sadari mengambil selimut lalu menyelimutkan ke Anda kembali dan membelai kepala Anda sembari berdoa.

Ya Allah tolong jaga anak saya.

Hadirkan wanita mulia ini yang 9 bulan Anda dalam kandungannya, yang 9 bulan Anda menghisap darahnya, 9 bulan Anda buat dia sakit, berjalan sakit, duduk tidak enak, bahkan tidur pun tidak nyenyak.

Ketika harus melahirkan Anda beliau bertaruh nyawa antara hidup dan mati," ucapnya.

Saat itulah para murid sudah mulai menangis mendengar tausiah.

seribuan siswa-siswi terlihat mengusap air mata dan menghapus tangisannya.

Namun Tausiahnya yang menyentuh itu ternyata belum selesai.

Sang Bripka Rahmat Hidayat melanjutkan berbicara tentang sosok Bapak.

"Ketika dulu mau masuk SMA, seorang pria bernama Bapak, harus banting tulang siang dan malam.

Terkadang pergi pagi pulang malam demi mencari nafkah buat Anda di rela dihardik orang, dibentak orang.

Terkadang demi Anda punya sepatu yang bagus seperti orang lain, punya seragam seperti orang lain, dia rela berhutang pada orang lain.

Dia rela malu dengan orang lain agar apa?

Agar anaknya yang didoakan siang dan malam bisa menjadi orang dalam hidupnya bisa menjadi sukses dalam hidupnya.

Dan hari ini sudah berapa kali Anda melawan pada pria hebat itu?

Sudah berapa kali Anda tidak melaksanakan perintahnya?

Sudah berapa kali?," lanjut Bripka HIdayat.

Sontak kalimat-kalimat itu membuat para Siswa-siswi SMA Negeri 1 Bireuen makin terhanyut dan menangis.

Bahkan tak hanya para murid, guru-guru yang juga ikut meneteskan air matanya.

Pidato menyentuh tersebut lalu diakhiri dengan pesan agar para murid selalu ingat untuk memuliakan orangtua. Selagi masih ada IBU dan Bapak mari Berbaktilah Keapada keduanya.. apabila mereka telah tiada meninggalkan dunia menghadap Sang KHALIK barulah terasa betapa rindunya kasih sayang dari keduanya. ALLAHUMMAQFIRLAHU - ALLAHUMMAQFIRLAHA

Semoga ALLAH berkahi kedua IBU BAPAK kita..Aminnnn.

Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen




SMA Negeri 1 Bireuen
SMA Negeri 1 Bireuen Unggul dalam prestasi dan berkarakter Islami

Post a Comment for "Bripka Rahmat Hidayat Isi Tausiah di SMA Negeri 1 Bireuen"

Kode Iklan Matched Content