Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
MERANCANG PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PSP TAHUN 2022
A. PENGERTIAN
Projek penguatan
profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.
Projek penguatan
profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan
dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan
dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
B. PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA
Salah satu yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya adalah
keberadaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Meski pada
kurikum sebelumnya kita paham ada pendidikan karakter yang spiritnya sama
dengan dimensi profil pelajar pancasila, namun pada K13 pendidikan karakter
lebih menekankan pada sikap, sementara P5 selain membangun sikap karakter juga
menumbuhkan soft skills murid.
Kegiatan P5 merupakan kokurikuler artinya mendukung mendampingi
pembelajaran, sehingga harus hadir khusus dalam pembelajaran, termaktub di
roster pelajaran secara jelas. Untuk pembagian P5 pada roster dapat dilihat
pada tulisan saya sebelumnya di sini. Pembelajaran P5
tentu saja berbeda dengan penugasan projek pada bidang studi tertentu, bahkan
di Prakarya dan Kewirausahaan sekalipun. Pada P5 tidak ada ketentuan sesuai
dengan bidang studi tertentu karena misalnya harus sesuai keahlian pembimbing.
Bahkan P5 tidak ada capaian pembelajaran, sepenuhnya penumbuhan minat dan
pengembangan potensi siswa.
Maka tidak boleh misalnya, seorang guru Matematika menjadi
pembimbing P5 siswa dengan tema Kearifan Lokal, kelompok siswa tersebut ingin
membuat kreasi kuliner Aceh kue keukarah, lalu gurunya minta dianalisis
kelengkungan kue keukarah sesuai fungsi kuadrat matematika. Tidak boleh !!.
Biarkan siswa berkreasi dengan cara mereka, guru membimbing dan mengarahkan
saja hingga projek mereka bermanfaat. Projek karya siswa tidak hanya
berupa hand touch, sesuatu yang dapat dipegang, namun dapat berupa
kajian ilmiah yang menjadi kekayaan wawasan baru dalam kehidupan.
Menyusun P5
P5 menjadi sesuatu yang esensial dalam pembelajaran, sehingga
murid nantinya juga akan memperoleh raport Profil Pelajar Pancasila selain
laporan hasil belajar intrakurikuler (tatap muka). Sebelumnya melalui rapat
dewan guru, Wakil Kepala Sekolah bidang akademik menentukan penempatan P5 pada
roster pelajaran. Selanjutnya pihak sekolah menentukan beberapa guru untuk
menjadi Fasilitator P5 dan di-SK-kan.
Fasilitator P5 dapat diketuai oleh Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum dan beranggotakan wakil kepala sekolah yang lain, pengajaran, kepala
laboratorium, kepala perpustakaan serta guru senior. Fasilitator P5 bertugas :
1.
Menentukan tema P5 yang akan diprojekkan dalam satu tahun.
Sebagaimana pembahasan yang lalu, pada kelas X, aktivitas P5 berpusat pada 2 –
3 tema per pameran dan dilakukan sebanyak 3 – 4 kali pameran per tahun dengan
tema yang berbeda. Sementara di Kelas XI dan XII, aktivitas P5 berpusat pada 3
– 4 tema per pameran dengan jumlah pameran sebanyak 2 – 3 kali per tahun.
2.
Menentukan koordinator P5.
3.
Menentukan guru sebagai pembimbing kelompok P5 murid. Sebaiknya
pada satu kelompok tidak hanya dibimbing oleh satu guru dan satu orang guru
tidak hanya membimbing satu kelompok. Jika P5 dilaksanakan di kelas X, maka
pembimbingnya melibatkan seluruh guru di kelas X kecuali guru mapel Muatan
Lokal. Di kelas XI dan XII, guru pembimbing P5 adalah guru bidang studi wajib
saja.
4.
Menyusun modul P5 termasuk sistematika pelaporan murid dan
pameran P5.
Koordinator P5
Membaca dari aturan Kepmendikbudristek No. 262/M/2022, saya
memaknai koordinator ini sebenarnya mengakomodasi kehilangan pemenuhan 24 jam
akibat perubahan kurikulum. Jadi guru yang memperoleh tunjangan profesi pada
kurikulum K13, tidak cukup pemenuhan 24 jam pada kurikulum merdeka diberikan
tugas sebagai koordinator P5. Sehingga meski tetap kurang dari 24 jam setelah
diberi tugas koordinator, tetap diakui 24 jam. Koordinator P5 ekuivalen dengan
2 jam per minggu.
Siapa sebaiknya koordinator P5 ? ya itu tadi, guru yang
kekurangan 24 jam akibat pergantian kurikulum. Sebaiknya guru tersebut juga
mengajar di kurikulum merdeka. Sehingga selain menjadi koordinator juga
membimbing murid dalam aktivitas P5. Koordinator P5 memastikan pelaksanaan P5
berlangsung dengan baik di setiap hari P5.
Melihat ekuivalensi yang hanya 2 jam per minggu, Koordinator P5
setara dengan wali kelas, karena itu jumlah koordinator P5 sebanyak jumlah
rombongan belajar di kelas X. Dalam pelaksanaan di satuan pendidikan,
koordinator dapat disusun mengontrol pelaksanaan di kelas atau dapat juga
disusun mengontrol pelaksanaan per tema yang sudah ditentukan.
Sementara kelompok murid, selain menghasilkan karya juga membuat
pelaporan P5 yang dibimbing oleh guru yang bertugas. Karya tersebut akan dipajangkan
dalam bentuk pameran P5 berupa produk, dokumentasi karya dan pembimbingan serta
pelaporan.
Demikian, semoga bermanfaat
Langkah 1
Memahami garis
besar Kurikulum Merdeka
• Regulasi
mengenai Kurikulum Merdeka yang berlaku
• Kajian
Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
Langkah 2
Memahami Pembelajaran
dan Asesmen
Panduan Pembelajaran
dan Asesmen
• Prinsip
pembelajaran dan asesmen
•
Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta didik
•
Perencanaan pembelajaran dan asesmen (termasuk alur tujuan pembelajaran)
•
Merencanakan pembelajaran
•
Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
Langkah 3
Memahami pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dalam Kurikulum Merdeka
Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
• Analisis
karakteristik satuan pendidikan
•
Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
•
Pengorganisasian Pembelajaran
•
Perencanaan Pembelajaran
•
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional
Langkah 4
Memahami pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Panduan Pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
•
Menyiapkan ekosistem sekolah
•
Mendesain projek penguatan profil pelajar Pancasila
•
Mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Mengolah
asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Evaluasi
dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila
C. LANGKAH-LANGKAH
DALAM MERANCANG PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
1.
Memahami
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Profil Pelajar Pancasila
2. Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
5. Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila
2.
Menyiapkan
Ekosistem Satuan Pendidikan
1. Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
2. Memahami peran peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
3. Mendorong Penguatan Kapasitas Pendidik dalam Pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
3.
Mendesain
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Merancang Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
5. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6. Menentukan Tujuan Pembelajaran
7. Mengembangkan Topik, Alur Aktivitas, dan Asesmen Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
4.
Mengelola
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Mengawali Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Mengoptimalkan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Menutup Rangkaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Mengoptimalkan Keterlibatan Mitra
5.
Mengolah
Asesmen dan Melaporkan Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Mengoleksi dan Mengolah Hasil Asesmen
2. Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6.
Evaluasi
dan Tindak Lanjut Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Prinsip Evaluasi Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Contoh Alat dan Metode Evaluasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Peran Pengawas Satuan Pendidikan dalam Evaluasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
4. Tindak Lanjut dan Keberlanjutan Projek Penguatan Profil PelajarPancasila
Bagi Bapak/Ibu Wakil
Kepsek Urusan Kurikulum di sekolah harus melakukan koordinasi dengan Kepsek,
Pengawas dan Komite pembelajaran di satuan pendidikan. Langkah yang harus
diperhatikan menurut hasil kajian kami sebaiknya harus memperhatikan langkah 3
di atas yaitu mendesain P5. Sekolah segera menetapkan Tim Fasilitator Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Koordinator Projek tiap Kelas. Membagi
guru-guru dalam 3 (tiga) kelompok Tim yang akan menjalankan 3 Tema Projek
beserta topik-topiknya untuk masing-masing tema projek yang dipilih. Di kelas
10 sebaiknya dipilih 3 Tema sebagai berikut: 1. Bangunlah Jiwa Raganya (
Topik Kreasi Senam PPP dan 1 topik lainnya yang berkaitan dengan Kebersihan
Lingkungan melalui Gotong Royong) 2. Suara Demokrasi ( Topik
Stop Bulliying dan Topik Peradilan Semu atau yang lainnya) 3.
Kewirausahaan ( 2 Topik disesuaikan dengan karakteristik Daerah bidang
kewirausahaan apa yang seharusnya dikembangkan).
Sesuai jam efektif
yang tersedia sebanyak 36 Minggu kita mengalokasikan 1/3 jam efektif tersebut
untuk melaksanakan Kegiatan P5 (12 Minggu). Kita merencanakan setiap tema
dilaksanakan 4 bulan. Sebaiknya memakai hari Jumat dan sabtu sebagai hari
pelaksanaan projek dan untuk hari senin s.d. kamis siswa belajar
intrakurikuler. Jadi kita punya 5 jam di hari Jumat dan 6 Jam di hari Sabtu
sehingga tiap minggu memiliki 11 jam untuk belajar P5 agar projek bisa
terlaksana dengan baik karena memiliki waktu yang cukup.
Untuk Bulan 7 (minggu
ke 4 dan 5), bulan 8 (minggu 1, 4, dan 5 karena ada acara HUT RI atau17 an),
Bulan 9 ( minggu 1 s.d 4), dan terakhir Bulan 10 ( Acara Puncak perform untuk
Tema 1 misal perlombaan senam PPP tiap kelas). Kita mempunyai 10 atau 11 minggu
untuk melaksanakan topik-topik pada tema 1 Bangunlah Jiwa raganya tersebut
mulai Juli 2022 s.d. Oktober 2022, begitu seterusnya 4 bulan kedepan dirancang
untuk Tema yang ke-2 ( Bulan 10, 11, 1, dan 2 (bulan 12 untuk sumatif)) dan
untuk Tema yang ke-3 (Bulan 2, 3, 4, dan 5). Hal ini dilakukan berdampingan
antara kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler agar siswa tidak
mengalami kebosanan dalam belajar. Sistem Blok sangat tidak kami anjurkan untuk
dilaksanakan sekolah untuk menghindari siswa cepat lupa tentang materi-materi
pada kegitan Intrakurikuler..
Sumber : https://wargasekolah.com/
Sumber: https://pascaldaddy512.com/
Post a Comment for "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila"